Saat sedang berbincang dengan teman saya soal earbuds miliknya yang menurut saya cukup unik, karena dapat dibongkar pasang, saya tiba-tiba teringat pernyataan dari salah satu instruktur Full-Stack Digital Marketing di RevoU.
“Kalian tahu nggak, kenapa Nokia akhirnya collapsed? Selain karena tidak mengikuti zaman dengan membuat ponsel mereka touch screen, tapi juga karena Nokia membuat produk mereka terlalu awet.” ujar Rizki Dewantoro Raharjo, Full Stack Digital Marketing Professional.
Dijelaskan bahwa produk Nokia yang terlalu awet ini membuat penggunanya memakai ponsel mereka dalam jangka waktu yang lama, sehingga aktivitas repurchasing menjadi rendah.
Hal ini membuat saya berpikir bahwa banyak produk saat ini yang memang dibuat agar memancing pelanggan meningkatkan aktivitas pembelian.
Contohnya saja sepatu Skechers yang saya miliki. Saya baru sadar bahwa kebanyakan sepatu Skechers memiliki sol yang ditanam di dalam sepatu mereka. Sehingga ketika sol sepatu saya sudah mulai rusak, saya tidak punya pilihan untuk membeli sol baru, melainkan membeli sepatu baru.
Contoh lain yang memulai perbincangan mengenai hal ini adalah produk earbuds yang dikeluarkan oleh KZ. Awalnya teman saya menggunakan produk KZ ini dalam bentuk earphones dengan kabel, tapi ternyata KZ menjual produk bluetooth yang dapat mengubah earphones kabel tadi menjadi earbuds tanpa kabel.
Teman saya bahkan bilang bahwa mereka juga menjual hanya satu piece earbud sehingga jika salah satu dari earbuds tersebut rusak, kamu dapat membeli pasangan earbud untuk mendampingi produk satunya yang masih berfungsi.
Dengan harga yang terbilang murah, saya pikir KZ menggunakan cara ini untuk membuat penggunanya bertahan, karena mereka menyediakan berbagai pilihan produk untuk membuat pengguna mereka membeli produk baru tanpa harus berpikir untuk mengganti brand.
Bagaimana tidak? Saya pun jika harus diberi pilihan untuk membeli produk baru dari brand lain atau tetap membeli produk KZ agar earbud yang saya miliki masih bisa saya gunakan, tentu saya akan memilih pilihan kedua.
Perbincangan ini membuat saya berpikir bahwa beberapa produk memang sengaja dibuat dengan masa pakai yang tidak panjang, agar penggunanya melakukan pembelian baru dalam waktu yang lebih singkat. Bagaimana pendapatmu?